Pergerakan Wanita R.A. Kartini yang Memperjuangkan Hak Kaum Hawa
oneforindonesia.com - R.A. Kartini telah menjadi sejarah dalam keikutsertaan kaum hawa diberbagai bidang kehidupan,baik non pemerintahan dan pemerintahan, R.A. Kartini sangat diharumkan namanya terlihat dari tanggal lahirnya yang selalu diperangati oleh berbagai kalangan
bukan hanya kaum hawa tetapi kaum adam pun ikut serta dalam memperingati hari tersebut.
bukan hanya kaum hawa tetapi kaum adam pun ikut serta dalam memperingati hari tersebut.
Kegiatannya mempunyai sifat emansipasi, artinya persamaan hak. Kaum wanita menuntut hak sama dengan kaum pria dalam pendidikan dan perkawinan. Hari lahir R.A.Kartini tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Dalam perkumpulan-perkumpulan sosial dan politik yang besar, juga terdapat tempat untuk kaum wanita. Misalnya Aisyiah dalam Muhammadiyah, Muslimat dan NU, Ina Tani dalam Serikat Ambon, dan Wanita Taman Siswa dalam perguruan Taman Siswa. Di samping itu ada perkumpulan wanita lain yang berperanan sendiri seperti berikut ini.
- Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI) yang timbul sebagai hasil Kongres Perempuan Indonesia yang pertama di Yogyakarta (1928). Tujuannya memberikan penerangan kepada anggota, mendirikan dana belajar untuk anak-anak wanita yang pandai tetapi tidak mampu, mengadakan kursus-kursus kesehatan, menentang perkawinan anak-anak (di bawah umur) waktu nikah, dan pemberian sokongan kepada janda dan anak piatu pegawai negeri. Tahun 1929 namanya diubah menjadi Perserikatan Perhimpunan Isteri Indonesia (PPII).
- Isteri Sedar didirikan di Bandung tahun 1930 oleh Nona Suwarno Joyoseputro. Tujuannya mempertinggi kesadaran wanita Indonesia untuk melaksanakan dan menyempurnakan Indonesia merdeka. Pahamnya sejalan dengan PNI, sehingga perjuangannya untuk monogami mendapat tantangan dari organisasi lain yang mau tetap mempertahankan poligami, ikut mengirimkan utusan ke Kongres Wanita Asia di Lahore (ingat Pan-Asiatisme), sikap nonkooperatif.
- Isteri Indonesia(II) didirikan tahun 1932 dan sudah berdasarkan nasionalisme dan demokrasi. Tujuannya mencapai Indonesia Raya, dan sealiran dengan Parindra dan bersikap kooperatif terhadap Belanda. Karena itu menyokong Petisi Sutarjo dan menuntut wakil dalam Dewan Kota. Tokoh-tokohnya Ny. Sunaryo Mangunpuspito, Mr. Maria Ulfah Santoso.
Komentar
Posting Komentar